Alumni Prodi Pendidikan Bahasa Jerman Tembus Kuliah di Program S2-UI 2023

Alumni Prodi Pendidikan Bahasa Jerman UNESA, Mas Uliatul Hikmah,
selangkah demi selangkah menuju cita-citanya. Kabar baik mengatakan bahwa ia
diterima menjadi mahasiswa Magister Ilmu Linguistik Universitas Indonesia (UI).
Perempuan yang akrab dipanggil Ulia ini
melanjutkan studi pascasarjananya dengan beasiswa dari LPDP. Setelah lolos
beasiswa LPDP dan ditetapkan sebagai Calon Penerima Beasiswa (CPB) Non-LOA, ia
kemudian mendaftar kuliah di kampus tujuannya, Universitas Indonesia, dan
dinyatakan diterima pada Selasa, 25 Juli 2023 lalu.
Ulia, mahasiswa angkatan 2016 yang lulus pada Januari 2020 dari
prodi Pendidikan Bahasa Jerman, mengaku bahwa bukan hal luar biasa yang
membuatnya bisa lolos beasiswa LPDP. Tetapi ketekunan yang dibangun sejak ia
menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Surabaya.
“Saya kira tak banyak hal luar biasa yang dapat saya ceritakan
dalam proses mendapatkan beasiswa LPDP dan lolos tes masuk Magister Linguistik
UI. Namun, saya meyakini bahwa ini adalah akumulasi cerita yang sudah saya
kumpulkan dan tekuni sekuat tenaga saat saya menjalani masa kuliah S1 di Prodi
Pendidikan Bahasa Jerman,” kata ulia.
Ia mengatakan bahwa proses yang ia jalani saat semasa kuliah S1 –
Pendidikan Bahasa Jerman UNESA baik akademik dan non akademik - membuatnya
mampu menjadikannya sebagai sesuatu yang bisa ia ceritakan dengan baik dan
menarik dalam proses submit beasiswa LPDP.
‘Cerita akademis yang saya tempuh saat S1 adalah dengan menjadi
pribadi yang aktif dan kolaboratif dalam menyelesaikan semua perkuliahan. Saya dikelilingi dosen, oleh kawan-kawan yang saling memberi support
satu sama lain. Membangun suasana akademis dalam lingkup kecil menjadikan saya
tetap berpegang teguh dalam proses-proses pembingkaian tujuan karir dan
cita-cita,” ucap perempuan asal Surabaya itu.
“Selain itu, dalam ranah non-akademis saya mengembangkan skill
berorganisasi dan memilih organisasi yang sejalan dengan tujuan saya. Akumulasi
dari cerita-cerita yang telah saya rangkai tersebut akhirnya mengantarkan saya
satu langkah pada gerbang yang ingin saya tuju,” imbuhnya.
Demikian
pula dengan usahanya dalam mendaftar Magister Linguistik UI. Persaingan yang
ketat ditambah sedikitnya kuota pada gelombang kedua peminatan Bahasa dan
Kebudayaan UI menjadikannya perlu mempersiapkan diri dengan ekstra lantaran ia
harus melalui pintu gerbang UI melalui Tes SIMAK (Seleksi Masuk) UI. (dj08/08/2023)