Sanctioning Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman: Mendukung MBKM dan Kompetensi Global

Pada tanggal 30 Agustus 2024, Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman mengadakan kegiatan sanctioning kurikulum sebagai bagian dari upaya menyelaraskan kurikulum dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan ini diinisiasi oleh Dr. Ellychristina D. Hutubessy, M.Pd, dari Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Universitas Negeri Jakarta adengan tujuan untuk memastikan bahwa kurikulum prodi tidak hanya relevan dengan perkembangan global, tetapi juga mendukung pengembangan kompetensi bahasa mahasiswa yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Mengintegrasikan MBKM dalam Kurikulum Pendidikan Bahasa Jerman
Dalam pertemuan tersebut, salah satu pembahasan utama adalah bagaimana mengintegrasikan konsep MBKM ke dalam kurikulum prodi. MBKM menawarkan kebebasan bagi mahasiswa untuk memilih jalur pembelajaran yang lebih fleksibel dan sesuai dengan minat serta karir mereka. Program ini juga memberikan otonomi bagi perguruan tinggi dalam merancang kurikulum yang lebih inovatif.
Dalam konteks pendidikan bahasa Jerman, fleksibilitas ini sangat penting. Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman menekankan pada kompetensi komunikatif dan pemahaman budaya, yang menjadi kunci dalam penguasaan bahasa asing. Mahasiswa didorong untuk bereksplorasi melalui berbagai kegiatan yang ditawarkan dalam MBKM, seperti magang di institusi pendidikan atau lembaga terkait lainnya.
Konversi Kegiatan MBKM ke Mata Kuliah
Salah satu poin penting dalam kegiatan sanctioning ini adalah konversi nilai dari kegiatan MBKM ke dalam mata kuliah. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan MBKM akan mendapatkan SKS yang setara dengan mata kuliah di prodi, asalkan beban kerja dalam kegiatan MBKM sesuai dengan beban kerja mata kuliah yang dikonversi. Sebagai contoh, mata kuliah Praktikum Pengajaran Bahasa dapat digantikan oleh magang di sekolah atau lembaga pendidikan.
Alokasi SKS untuk Kegiatan MBKM
Prodi Pendidikan Bahasa Jerman mengalokasikan 20 SKS untuk kegiatan MBKM, yang memungkinkan mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengikuti program-program yang relevan dengan minat dan kebutuhan karir mereka. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan praktis dan teoritis mereka dalam lingkungan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan tantangan di dunia global.
Kolaborasi dengan Pihak Eksternal
Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum berbasis MBKM, Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman telah melakukan berbagai kolaborasi dengan pihak eksternal, termasuk kerja sama dengan Goethe Institut. Kolaborasi ini tidak hanya memperluas jaringan internasional prodi, tetapi juga memberikan akses kepada mahasiswa untuk mengikuti program-program yang lebih mendalam dan aplikatif dalam bidang bahasa Jerman.
Rekomendasi Penggabungan Mata Kuliah
Selama kegiatan sanctioning, juga diusulkan untuk menggabungkan mata kuliah yang memiliki topik serupa agar lebih efisien. Misalnya, mata kuliah Sprachpraxis dan Wirtschaftsdeutsch yang memiliki keterkaitan dapat dijadikan satu mata kuliah dengan bobot SKS yang lebih besar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih terfokus tanpa mengurangi esensi materi yang diajarkan.
Kesimpulan: Kurikulum yang Mendukung Kemandirian dan Kompetensi Global
Kegiatan sanctioning kurikulum ini menghasilkan berbagai masukan penting untuk penyusunan kurikulum yang lebih relevan dengan tantangan global. Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang tidak hanya berfokus pada penguasaan bahasa, tetapi juga pada pengembangan pemahaman budaya dan kemampuan beradaptasi dalam berbagai situasi internasional.
Dengan dukungan MBKM, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jerman diharapkan dapat lebih mandiri dalam mengarahkan pembelajaran mereka, sambil tetap mengikuti visi dan misi institusi dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global.